Airbus A340
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
|
||||||||||||||||||||||||
Daftar isi
Pengembangan
Studi pertama mengenai A340 yang dipublikasikan memiliki kode TA11 tahun 1981, yang ditunjukkan pada majalah Air International edisi bulan November (bersamaan dengan penampilan A300 pada tahun yang sama di Farnborough Airshow). Gambar konsep dari A320 (SA 9) dan A330 (TA9[2][3][4][5] juga dipublokasikan, bersama dengan perkiraan performa yang dibuat oleh Airbus Industrie. Airbus A340 terakhir dikirimkan kepada Iberia tahun 2010.A340 diluncurkan pada bulan Juni 1987 sebagai pelengkap penerbangan jarak jauh dari pesawat jarak pendek A320 dan jarak menengah A300. Pada waktu tersebut, pesawat bermesin ganda Airbus memiliki kelemahan dibandingkan pesawat seperti Boeing 747 karena permasalahan ETOPS yang didefinisikan sebagai aturan: pesawat bermesin ganda harus tetap berada pada jarak paling jauh 60 menit daribandara alternatif, yang mencegah mereka berkompetisi dalam penerbangan jarak jauh di atas air. Lebih lanjut, pesawat berbadan lebar yang memenuhi syarat ETOPS berpenumpang 250-300 kursi, peaswat bermesin tiga DC-10 dan L-1011, semakin menua, karena sudah memasuki pelayanan sejak awal dekade 1970an.
A340 dirancang secara paralel dengan pesawat bermesin ganda A330: kedua pesawat memiliki sayap yang sama dan struktur lambung pesawat yang mirip, dan meminjam hampir keseliruhan teknologi avionik dan struktur komposit yang dikembangkan untuk A320. A330 dan A340 dirakit bersama-sama di pusat perakitan terakhir di Toulouse-Blagnac, Perancis
A340 diharapkan menggunakan mesin superfan terbaru buatan International Aero Engines, namun pengembangan mesin tersebut dihentikan. Rumah mesin dari mesin superfan tersebut memiliki ruang cukup yang memungkinkan peletakan kipas besar di bagian belakang mesin. Sebagai akibat dari pembatalan superfan oleh IAE, CFM International CFM56-5C4 digunakan sebagai pilihan mesin satu-satunya dibandingkan memilih mesin alternatif yang lain. Versi yang lebih panjang, A340-500 dan -600, ditenagai oleh mesin Rolls-Royce Trent 500.
Ketika A340 melakukan terbang perdana tahun 1991, mekanik mengingatkan bahwa sayap tidak cukup kuat untuk membawa mesin di luar dalam kecepatan jelajah tanpa membengkok dan bergetar. Untuk mengatasi hal tersebut, sebuah penyangga di bawah sayap yang disebut plastron dikembangkan untuk memperbaiki masalah aliran udara di sekitar penyangga mesin dan untuk menambah kelenturan. A340 yang telah dimodifikasi memulai pelayanan komersial tahun 1993 dengan Lufthansa dan Air France.[butuh rujukan] Pada tahun 1990an, ketika maskapai mulai mencari pesawat pengganti untuk pesawat buatan dekade 1970an 747-100/200, Airbus meneliti perpanjangan rangka untuk membuat A340-400, yang direncanakan lebih panjang 70m. Hal ini menjadi tidak populer karena mesin CFM56 membatasi kapabilitas pertumbuhan dan jarak tempuh akan berkurang hingga 10,000 km (5,399.6 nmi). Ketika rencana ini dibatalkan, sayap yang lebih besar dan kembinasi mesin baru diputuskan dibuat. Awalnya, Pratt & Whitney memberikan proposal untuk mesin yang baru, namun masalah kontrak membuat Airbus memilih Rolls Royce Trent pada tahun 1997.[6]
A340 dilengkapi dengan sistem kontrol penerbangan fly-by-wire digital. Pesawat ini juga menggunakan joystick samping dariapda menggunakan kemudi depan, dengan satu stik di sisi kiri pilot dan stik yang lain di sisi kanan ko-pilot. Instrumen penerbangan A340 sangat mirip dengan yang dimiliki oleh A320, dan mempekerjakan pilot dengan rating yang sama dengan A330. hal ini memungkinkan kru penerbang A330/A340 untuk menerbangkan A320 dan sebaliknya dengan sedikit latihan tambahan. Hal ini menghemat biaya bagi maskapai yang mengoperasikan kedua jenis pesawat tersebut. Kokpit menggunakan sistem kokpit digital dengan menggunakan layar CRT untuk pesawat A340-200 dan A340-300 dan sekarang menggunakan layar liquid crystal display (LCD). beberapa struktur utama komposit juga digunakan.
A340 juga merupakan pesawat komersial pertama yang memungkinkan penumpangnya menggunakan telepon seluler selama penerbangan. Pada Maret 2008 Emirates memperkenalkan sistem yang memungkinkan penumpang melakukan panggilan menggunakan telepon seluler mereka. Namun mereka tidak bisa menerima panggilan dan sistem ini tidak tersedia saat penerbangan malam dan saat lepas landas dan mendarat.[7]
Sejarah operasional
A340-300 memasuki pelayanan tahun 1993 dengan pengguna pertama adalah Lufthansa dan Air France, diikuti segera setelahnya oleh versi -200 dan A330. Dengan perkenalan pesawat yang lebih berat Boeing 777, seperti 777-200ER dan khususnya 777-300ER, penjualan dari A340 mulai menurun. Pada beberapa tahun terakhir penjualan 777 telah mengalahkan A340 dengan perbedaan yang besar. Meskipun mesin GE90 yang lebih besar di 777-300ER menggunakan bahan bakar jauh lebih banyak dibandingkan Trent 500, namun dengan hanya menggunakan dua mesin dibandingkan empat Trent berarti memberikan penghematan biaya antara 8-9%.[8]Pada Januari 2006, Airbus mengumumkan rencana untuk mengembangkan A340E (Enhanced/Tambahan). Airbus menyatakan bahwa A340E akan lebih hemat bahan bakar daripada A340 versi awal dan mendekati perbedaan 8-9% dengan Boeing 777 dengan menggunakan mesin Trent 1500.[8] Airbus memperkirakan akan memproduksi 127 unit A340 hingga tahun 2016, dan setelah itu produksi akan dihentikan.[9]
Pada pertengahan tahun 2008, dengan peningkatan harga bahan bakar jet hingga dua kali lipat dari tahun sebelumnya, tingginya konsumsi bahan bakar A340 membuat maskapai menghentikan penerbangan sangat jauh yang memiliki waktu tempuh lebih dari 15 jam. Thai Airways International membatalkan penerbangan non-stop 17 jam dari Bangkok menuju New York/JFK pada 1 Juli 2008. Semua pesawat A340-500 akhirnya dijual. Ketika penerbangan jarak penden memberikan beban pada pesawat daripada penerbangan jarak jauh, dan menghabiskan lebih banyak bahan bakar untuk lepas landas dan pendaratan yang lebih sering, penerbangan jarak sangat jauh membuat pesawat harus diisi penuh dengan bahan bakar; yang berarti, selama perjalanan pesawat menggunakan banyak bahan bakar untuk membawa bahan bakar, sebuah "tangker terbang dengan beberapa penumpang di dalamnya" kata pimpinan eksekutif Air France-KLM Pierre-Henri Gourgeon kepada Wall Street Journal.
Ketika Thai Airways secara konsisten mengisi 80% tempat duduknya pada penerbangan NYC–Bangkok, diperkirakan bahwa dengan harga bahan bakar tahun 2008, dibutuhkan 120% kursi terisi untuk mencapai titik impas, dimana hal tersebut tidak mungkin dilakukan.[10] Maskapai penerbangan lain juga mengawasi ulang penerbangan jarak jauhnya. Pada bulan Agustus 2008, Cathay Pacific mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa peningkatan harga bahan bakar sangat mengganggu penerbangan jarak jauhnya; dan akan mengurangi jumlah penerbangan seperti itu dan menawarkan serta menurunkan pesawat tersebut dalam penerbangan dengan jarak lebih pendek seperti antara Hong Kong dan Australia. "Kami akan...membentuk ulang jaringan kami untuk memastikan kami menerbangkan pesawat menuju tempat yang dapat menutupi biaya operasional dan juga memberikan keuntungan," kata CEO Cathay Pacific Tony Tyler kepada koran tersebut.[11]
Varian
Saat ini ada empat varian dari A340. dan A340-200 dan A340-300 diluncurkan pada tahun 1987 dan memulai pelayanan pada bulan Maret 1993. A340-500 dan A340-600 diluncurkan pada tahun 1997 dan mulai masuk pelayanan penerbangan tahun 2002. Semua varian ini juga tersedia dalam versi korporat dari Penerbangan Eksekutif dan Pribadi Airbus.A340-200
Satu dari dua versi awal dari A340, A340-200, dengan 261 penumpang dalam tampilan kabin tiga kelas dengan jarak tempuh 7,450 nautical mile (13,797.4 km), atau dengan 240 penumpang juga dalam konfigurasi tiga kelas dengan jarak tempuh 8,000 nautical mile (14,816.0 km).[12] Ini adalah versi pesawat terpendek dan satu-satunya versi dengan bentang sayap lebih besar daripada panjang pesawat. Pesawat ini ditenagai dengan empat mesin CFMI CFM56-5C4. Pesawat ini drencanakan untuk membuka jalur panjang dan kurus, terutama jika melewati laut terbuka. Pesaing terdekat dari Boeing untuk pesawat ini adalah Boeing 767-400.Satu versi dari tipe ini (disebut oleh Airbus sebagai A340-8000) dipesan oleh Sultan Brunei yang menginginkan jarak penerbangan sejauh 8,000 nautical mile (14,816.0 km). A340-8000 memiliki daya tampung bahan bakar lebih, dengan Berat Lepas Landas Maksimum (MTOW) sebesar 275 ton setara dengan A340-300, dan sedikit perubahan pada bagian bawah. Setelah selesai, diperoleh jarak tempuh maksimum sejauh 8,100 nautical mile (15,001.2 km). Pesawat ini ditenagai mesin bertenaga 34000 lbf bernama CFMI CFM56-5C4 setara dengan -300E. Hanya satu A340-8000 diproduksi dengan kode Airbus A340-213X (msn 204). Pesawat ini dikirim kepada penerbangan Sultan yang berbasis di Brunei pada bulan November 1998, namun tidak pernah masuk ke dalam pelayanan dan telantar di Lufthansa Technik di Hamburg. Pesawat ini kemudian dibeli oleh Saudi Arabian VIP pada bulan Februari 2007 sebagai tambahan armada berbadan lebarnya, berdasarkan pusat data penerbangan ACAS.[13]
Pesawat A340-200 yang lain kemudian diberi paket pengembangan performa yang membantunya memiliki kemampuan setara dengan A340-8000. Pesawat ini diberi label A340-213X. Jarak tempuh versi ini mencapai 8,000 NM (14,820 km).
Karena bentang sayap yang besar, empat mesin, kapasitas rendah, dan adanya versi A340-300, versi -200 menjadi sulit diterima dan tidak populer bagi maskapai besar. Hanya 28 A340-200 yang diproduksi dengan beberapa menjadi pesawat VIP. South African Airways adalah operator terbesar dengan 6 pesawat yang umumnya menerbangi rute Cape Town. Operator yang lain adalah Aerolíneas Argentinas (4), Royal Jordanian (4), Egypt Air (3) dan Conviasa (1).
Beberapa A340-200 digunakan untuk keperluan militer atau VIP. Contohnya digunakan oleh Royal Brunei Airlines, Qatar Amiri Flight, Pemerintah Mesir, Angkatan Udara Arab Saudi, Jordania dan Angkatan Udara Perancis. Maskapai yang pernah mengoperasikan pesawat ini adalah Cathay Pacific, Philippine Airlines, dan Air Bourbon, bersama maskapai lain. Versi ini sekarang sudah tidak diproduksi.
A340-300
A340-300 menerbangkan 295 penumpang dalam konfigurasi kabin tiga kelas dengan jarak tempuh sejauh 6,700 nautical mile (12,408.4 km). Pesawat ini merupakan versi awal, mulai terbang pada 25 Oktober 1991, dan memasuki pelayanan penerbangan dengan Lufthansa dan Air France pada bulan Maret 1993. Pesawat ini ditenagai oleh empat mesin CFMI CFM56-5C, setara dengan versi -200. Pesaing terdekatnya adalah Boeing 777-200ER.A340-300E, seringkali salah disebut sebagai A340-300X, memiliki peningkatan MTOW hingga 275 ton dan ditenagai mesin yang lebih bertenaga (34000 lbf) CFMI CFM56-5C4. Jarak tempuh dengan 295 penumpang adalah antara 7,200 nautical mile (13,334.4 km) hingga 7,400 nautical mile (13,704.8 km). Operator terbesarnya adalah Lufthansa dengan 30 pesawat. Pesawat ini pertama dikirim kepada Singapore Airlines pada bulan April 1996, namun Singapore Airlines sudah tidak mengoperasikan model ini. Dua A340-300 dibeli oleh Flugbereitschaft dari Luftwaffe Jerman untuk melayani transportasi VIP untuk pemimpin pemerintah Jerman dan Presiden Jerman. Pesawat akan masuk pelayanan tahun 2011.[14]
A340-300 Enhanced adalah versi terakhir dari tipe ini dan pertama dikirimkan pada tahun 2003 kepada South African Airways. Pesawat ini menggunakan mesin terbaru CFM56-5C4/P dan sistem avionik dan fly-by-wire baru yang dikembangkan untuk A340-500/-600.
A340-300 sudah tidak diproduksi lagi dengan pesawat terakhir dari 218 A340-300 dikirim kepada maskapai penerbangan pribadi asal pulau Cayman Island bernama Klaret Aviation bulan September 2008, dengan maskapai penerbangan terakhir yang menerima pesawat ini adalah Finnair pada Juli 2008. A340-300 akan dilanjutkan oleh A350-900.
A340-500
A340-500 diperkenalkan sebagai pesawat penumpang komersial dengan jarak jangkau terjauh di dunia. Pesawat ini melakukan penerbangan perdana pada 11 Februari 2002, dan disertifikasi pada 3 Desember 2002 dengan pengiriman awal kepada Emirates. Jika KC-10 Extender adalah pesawat produksi dengan jarak jangkau terjauh, A340-500 adalah pesawat komersial dengan jarak jangkau terjauh hingga pengenalan Boeing 777-200LR pada Februari 2006. A340-500 dapat menerbangkan 313 penumpang dalam konfigurasi kabin tiga kelas sejauh 8,650 nautical mile (16,019.8 km), pesawat ini mampu terbang non-stop dari London menuju Perth, sedangkan penerbangan arah sebaliknya membutuhkan perhentian tambahan karena adanya hambatan angin.[15] Singapore Airlines, contohnya, pada awalnya menggunakan konfigurasi dua kelas, 181-penumpang untuk penerbangan nonstop rute Newark–Singapura, SQ 21: waktu tempuh 18-jam, 45-menit ke arah barat (sebenarnya ke arah utara untuk menghemat jarak 70 nautical mile (129.6 km) melewati kutub utara; kemudian bergerak ke selatan melintasi Rusia, Mongolia dan China), dan 18-jam, 30-menit ke arah timur, dengan jarak tempuh 8,285 nautical mile (15,343.8 km) yang hingga sekarang menjadi penerbangan berjadwal komersial terjauh di dunia.[16] Pada akhir Juni 2008, Singapore Airlines menyelesaikan konversi 5 A340-500 menjadi memiliki konfigurasi kelas bisnis tunggal, dengan 100 tempat duduk, karena tingginya permintaan pasar. Pesawat ini juga digunakan untuk penerbangan nonstop rute SQ Los Angeles–Singapura. Thai Airways International menggunakan model ini untuk penerbangan nonstop dari Bangkok menuju Los Angeles dan New York/JFK, namun menghentikan layanan menuju New York pada 1 Juli 2008 karena peningkatan harga bahan bakar. Majalah penerbangan AS melaporkan pada akhir Januari 2010 bahwa Thai mempertimbangkan untuk membuka kembali rute Bangkok-New York/JFK dengan armada A340-500nya.Rute Thai Los Angeles–Bangkok masih berada dalam layanan. Armada maskapai berupa empat A340-500 sebenarnya akan dijual, namun karena rendahnya harga jual menyebabkan Thai menarik mereka dari pasar pada Oktober 2008. Thai sekarang menggunakan pesawat ini untuk jalur Eropa yang lebih kurus, seperti Bangkok–Athena, namum mungkin menjual mereka setelah mendapat harga jual yang masuk akal. Masing-masing pesawat bernilai AS$ 180 juta. Sebuah maskapai besar menawar pesawat tersebut kepada Thai masing-masing senilai AS$ 50 juta untuk armada A340-500nya, yang kemudian ditolak. Etihad Airways adalah pengguna baru terakhir.
Dalam pengiriman pertama A340-500 antar maskapai, TAM Airlines telah menyewa dua pesawat Air Canada untuk digunakan pada rute São Paulo–Milan. Pesawat ini akan dipindah ke rute TAM baru antara São Paulo dan Johannesburg pada tahun pembukuan 2010. Sebagai tambahan, Maskapai Nigeria Arik Air telah membeli tiga A340-500 dari Kingfisher Airlines. Kingfisher membatalkan satu dari lima pesanan pesawat A340-500 pada November 2009. Total terdapat 37 A340-500 yang telah dipesan oleh tujuh maskapai penerbangan, dimana 6 di antarangan dalam konfigurasi VIP untuk operator pemerintah (termasuk Qatar dan Aljazair) dan pemilik pribadi, dengan 31 pengiriman pada Juni 2010.[17]
Dibandingkan dengan A340-300, versi -500 memiliki lambung lebih panjang 4.3 meter, luas sayap yang lebih besar, meningkatan kapasitas bahan bakar signifikan (sekitar 50% dibandingkan -300), kecepatan jelajah sedikit lebih tinggi, sayap belakang lebih besar dan ekor vertikal yang lebih kecil. A340-500/-600 memiliki kamera taxi untuk membantu pilot saat bermanuver di darat. A340-500 ditenagai oleh empat mesin turbofan Rolls-Royce Trent 553 bertenaga 53000 lbf.
Versi A340-500HGW (bahasa Inggris: ''High Gross Weight/Berat kosong besar) memiliki jarak tempuh 9,000 nautical mile (16,668.0 km) dan MTOW sebesar 380 ton dan terbang perdana pada 13 Oktober 2006. Pesawat ini menggunakan struktur yang diperkuat dan peningkatan kapasitas bahan bakar di A340-600HGW. Pengiriman perdana pesawat ini diberikan kepada Thai Airways International, pada 11 April 2007.[18] Kingfisher Airlines berencana menggunakan pesawat jenis ini untuk mengoperasikan penerbangan nonstop dari India menuju Amerika Utara. Namun, pada Oktober 2008, Kingfisher mengalihkan tiga dari lima posisi pengiriman kepada Arik Air dari Nigeria, karena resesi global. Arik Air menerima tiga A340-500 pada November 2008, dan menempatkan pesawat tersebut untuk rute baru Lagos–London Heathrow dan rute Lagos-Johannesburg, dengan sebuah penerbangan nonstop menuju New York yang ditambahnkan pada Januari 2010. Atlanta, Miami dan Houston direncanakan akan ditambahkan kemudian.[19][20] A340-500HGW ditenagai empat mesin turbofan Rolls-Royce Trent 556 dengan tenaga 56000 lbf. Emirates adalah operator terbesar dengan 10 pesawat.
Pesawat Boeing yang sebanding adalah 777-200LR, yang memasuki layanan pada Februari 2006, melewati A340-500 sebagai pesawat penumpang komersial dengan jarak tempuh terjauh, namun Boeing 777-200LR terkendala dengan peraturan ETOPS.
A340-600
A340-600 lebih panjang sekitar 10 m daripada versi -300, lebih panjang empat meter daripada Boeing 747-400 dan lebih panjang 2,3 meter daripada A380. Pesawat ini menjadi pesawat penumpang komersial terpanjang hingga Februari 2010 dengan penerbangan perdana dari Boeing 747-8. A340-600 ditenagai oleh empat mesin turbofan Rolls-Royce Trent 556 bertenaga 56000 lbf dengan APU Honeywell 331-600[A][21]. Pesawat ini juga memiliki tambahan empat roda belakang di bagian tengah lambung pesawat untuk dapat mengatasi peningkatan MTOW. Airbus mengosongkan lantai atas kabin pesawat untuk menyediakan fasilitas tambahan opsional seperti tempat istirahat awak pesawat, dapur, dan toilet pada lantai bawah pesawat.
Pada April 2007, The Times melaporkan bahwa Airbus telah menyarankan kepada maskapai untuk mengurangi kargo di bagian depan pesawat sebesar 5 ton untuk mengatasi kelebihan berat di bagian kelas pertama dan bisnis. Penambahan berat menyebabkan pusat gravitasi pesawat berpindah ke depan yang mengurangi efisiensi jarak tempuh penerbangan. Maskapai yang terpengaruh oleh saran tersebut mempertimbangkan untuk meminta kompensasi dari Airbus.[22]
Versi A340-600HGW (High Gross Weight/bahasa Inggris: Berat Kotor Besar) terbang perdana pada 18 November 2005[23] dan disertifikasi pada 14 April 2006.[24] Pesawat ini memiliki MTOW sebesar 380 ton dengan jarak tempuh mencapai 7,900 nautical mile (14,630.8 km), yang mungkin dilakukan karena penguatan struktur, penambahan kapasitas bahan bakar, mesin yang lebih bertenaga dan teknik pembuatan baru seperti pengelasan dengan sinar laser. A340-600HGW ditenagai oleh empat mesin turbofan Rolls-Royce Trent 560 bertenaga 60000 lbf.
Emirates menjadi pengguna pertama untuk versi -600HGW ketika memesan 18 pesawat pada Paris Air Show 2003;[25] namun kemudian menunda pesanan tersebut dan akhirnya membatalkannya. Pesaingnya, Qatar Airways, yang melakukan pesanan pada pameran dirgantara yang sama, hanya menerima empat pesawat dengan pesawat pertama pada 11 September 2006.[26] Hal ini terjadi karena mereka membiarkan pesanan opsi mereka habis masa berlakunya.[27]
Pesawat buatan Boeing yang paling setara dengan pesawat A340-600 adalah 777-300ER.A340-600 akan segera digantikan oleh A350-1000, yang akan bersaing dengan 777-9X.
Pada Maret 2010 sebuah majalah penerbangan Inggris[siapa?] melaporkan bahwa Virgin Atlantic Airways telah mengubah pesanan enam pesawat A340-600 yang tersisa di Airbus dengan A330 untuk pengembangan rute. (Artikel ini tidak menyatakan apakah versi -200 atau -300 yang dipilih, namun menyebutkan Vancouver sebagai kemungkinan destinasi dan menyebutkan bahwa bagian pesawat akan memiliki sistem hiburan generasi terbaru). Artikel ini menyatakan bahwa Airbus telah mengubah enam pesanan menjadi A330 yang membuat tidak ada lagi pesanan A340-600 yang tersisa. Hal ini membuat majalah tersebut berspekulasi bahwa pembuatan A350 telah menutup jalur produksi A340.[butuh rujukan]
Insiden dan kecelakaan
Hingga Januari 2010, A340 belum pernah mengalami kecelakaan fatal, namun telah mencatat lima kali kecelakaan yang merusak pesawat secara total:- 20 Januari 1994 - Air France, sebuah A340-211 (F-GNIA) hancur terbakar saat melakukan perawatan di Bandar Udara Internasional Charles de Gaulle.
- 24 Juli 2001 - SriLankan Airlines, sebuah A340-300 (4R-ADD) diledakkan oleh teroris Liberation Tigers of Tamil Eelam ketika berada di Bandar Udara Internasional Bandaranaike.
- 2 Agustus 2005 - Air France Penerbangan 358, Seluruh 297 penumpang dan 12 awak pesawat selamat dari kecelakaan dan kebakaran setelah A340-300 mereka (F-GLZQ) melewati landasan pacu 24L di Bandar Udara Internasional Toronto Pearson saat melakukan pendaratan dalam kondisi badai petir. Pesawat terpeleset hingga Etobicoke Creek dan rusak. Empat puluh tiga orang mengalami cedera, satu orang cedera serius; bebrapa penumpang melompat dari ketinggian 6 m ke tanah.
- 9 November 2007 - Sebuah Iberia Airlines A340-600 (EC-JOH) mengalami kerusakan parah setelah terpelaset di landasan pacu di Bandar Udara Internasional Mariscal Sucre Ekuador. Roda pendarat patah dan dua mesin rusak. Seluruh 333 penumpang dan awak pesawat dievakuasi melalui pintu darurat, dan tidak ada yang mengalami cedera serius. Pesawat ini tidak dapat dioperasikan lagi.
- 15 November 2007 - Sebuah A340-600 (F-WWCJ) rusak saat diperbaiki pada waktu pengujian darat di fasilitas Airbus di Bandar Udara Internasional Toulouse Blagnac. Pada waktu sebuah pengujian mesin pesawat yang direncanakan akan dikirim kepada Etihad Airways,[28] pesawat yang tidak ditahan tersebut meluncur hingga kecepatan 31 knot[28] dan bertabrakan dengan tembol beton miring (penghalang gas buang), mengangkat hidung pesawat hingga beberapa meter. Bagian kokpit rusak dan jatuh ke tanah dari ketinggian signifikan, dan bagian sayap kanan, ekor, dan dua mesin sebelah kiri menabrak tembok dan tanah. Sembilan orang di dalam pesawat cedera, empat di antaranya serius, dan pemadam kebakaran gagal menghentikan mesin yang tidak rusak untuk terus menyala hingga kehabisan bahan bakar setelah 7 jam.[28] Pesawat tersebut tidak dapat digunakan lagi.[29]
- 20 Maret 2009 - Sebuah A340-500 (A6-ERG) yang digunakan untuk Emirates Airline Penerbangan 407 membenturkan ekornya beberapa kali ke landasan pacusaat lepas landas dari Bandar Udara Melbourne, ketika terjadi kesalahan operasi,[30] menyebabkan kerusakan parah pada lambung bagian belakang. Pesawat kembali dengan selamat ke bandara setelah membuang bahan bakarnya
0 komentar:
Posting Komentar